Jumat, 24 Juni 2011

Penantian

Entah angin apa yang membuai hari ini, membuatku begitu berani mencoretkan sesuatu untuk dirimu yang tidak pernah aku kenali. Aku sebenarnya tidak pernah berniat untuk memperkenalkan diriku kepada siapapun. Apalagi mencurahkan sesuatu yang hanya aku khususkan buatmu sebelum tiba masanya. Kehadiran sseorang lelaki yang menuntut sesuatu yang kujaga rapi selama ini semata-mata buatmu, itulah hati dan cintaku, membuatku tersadar dari lenaku yang panjang.

Ibu telah mendidikku semenjak kecil agar menjaga maruah dan mahkota diriku karena Allah telah menetapkannya untukmu suatu hari nanti. Kata ibu, tanggungjawab ibu bapak terhadap anak perempuan ialah menjaga dan mendidiknya sehingga seorang lelaki mengambil-alih tanggungjawab itu dari mereka. Jadi, kau telah wujud dalam diriku sejak dulu. Sepanjang umurku ini, aku menutup pintu hatiku dari lelaki manapun karena aku tidak mau membelakangimu.

Aku menghalang diriku dari mengenali lelaki manapun karena aku tidak mau mengenal lelaki lain selainmu, apa lagi memahami mereka. Karena itulah aku sekuat ‘kodrat yang lemah ini’ membatasi pergaulanku dengan bukan mahramku. Aku lebih suka berada di rumah karena rumah itu tempat yang terbaik buat sorang perempuan. Aku sering merasa tidak selamat dari diperhatikan lelaki. Bukanlah aku bersangka buruk terhadap kaummu, tetapi lebih baik aku berwaspada karena contoh banyak di depan mata.

Aku palingkan wajahku dari lelaki yang asyik memperhatikan diriku atau coba merayuku. Aku sedaya mungkin melarikan pandanganku dari lelaki ajnabi (asing) karena Sayyidah Aisyah r.a pernah berpesan, “Sebaik-baik wanita ialah yang tidak memandang dan tidak dipandang oleh lelaki.” Aku tidak ingin dipandang cantik oleh lelaki. Biarlah aku hanya cantik di matamu. Apalah gunanya aku menjadi idaman banyak lelaki sedangkan aku hanya bisa menjadi milikmu seorang. Aku tidak merasa bangga menjadi rebutan lelaki bahkan aku merasa terhina diperlakukan sebegitu seolah-olah aku ini barang yang bisa dimiliki sesuka hati.

Aku juga tidak mau menjadi penyebab kejatuhan seorang lelaki yang dikecewakan lantaran terlalu mengharapkan sesuatu yang tidak dapat aku berikan. Bagaimana akan kujawab di hadapan ALLAH kelak andai ditanya? Adakah itu sumbanganku kepada manusia selama hidup di muka bumi? Kalau aku tidak ingin kau memandang perempuan lain, aku dululah yang perlu menundukkan pandanganku. Aku harus memperbaiki dan menghias pribadiku karena itulah yang dituntut oleh Allah. Kalau aku ingin lelaki yang baik menjadi suamiku, aku juga perlu menjadi perempuan yang baik. Bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang baik itu untuk lelaki yang baik?

Tidak kunafikan sebagai remaja, aku memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi. Namun setiap kali perasaan itu datang, setiap kali itulah aku mengingatkan diriku bahwa aku perlu menjaga perasaan itu karena ia semata-mata untukmu. Allah telah memuliakan seorang lelaki yang bakal menjadi suamiku untuk menerima hati dan perasaanku yang suci. Bukan hati yang menjadi labuhan lelaki lain. Engkau berhak mendapat kasih yang tulen.

Diriku yang memang lemah ini telah diuji oleh Allah saat seorang lelaki ingin berkenalan denganku. Aku dengan tegas menolak, berbagai macam dalil aku kemukakan, tetapi dia tetap tidak berputus asa. Aku merasa seolah-olah kehidupanku yang tenang ini telah dirampas dariku. Aku bertanya-tanya adakah aku berada di tebing kebinasaan ? Aku beristigfar memohon ampunan-Nya. Aku juga berdoa agar Pemilik Segala Rasa Cinta melindungi diriku dari kejahatan.

Kehadirannya membuatku banyak memikirkan tentang dirimu. Kau kurasakan seolah-olah wujud bersamaku. Di mana saja aku berada, akal sadarku membuat perhitungan denganmu. Aku tahu lelaki yang menggodaku itu bukan dirimu. Malah aku yakin pada gerak hatiku yang mengatakan lelaki itu bukan teman hidupku kelak.

Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup. Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana.

Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita solehah yang lain, dilamar lelaki yang bakal dinobatkan sebagai ahli syurga, memimpinku ke arah tujuan yang satu.

Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, yang mampu mendebarkan hati juataan gadis untuk membuat aku terpikat.

Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji Allah. Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan dimubazirkan perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak untuk begitu. Juga jangan melampaui batas yang telah Allah tetapkan. Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.

Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada mencari ridha Illahi. Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu. Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu. Akan kukeringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku.

Aku pasti berendam airmata darah, andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku. Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai Allah, kau akan mencintaiku karena-Nya. Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa. Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga….

Wassalam…

Seorang gadis yang membiarkan dirinya dikerumuni, didekati, diakrabi oleh lelaki yang bukan muhrimnya…cukuplah dengan itu hilan harga dirinya…di hadapan Allah. Di hadapan Allah. Di hadapan Allah. PELIHARALAH DIRI DAN JAGA KESUCIAN.


renungan n kisah inspiratif

Kamis, 14 April 2011

Sebuah motivasi untuk saudariku yg gelisah menunggu datangnya sang pujaan hati.

Dari Seorang Perempuan biasa: for everyone !


Aku akan menikah

Tahun ini juga

Meski belum ada tanda dariNya



Aku akan menikah

Bulan ini juga

Meski belum jelas kepastian dariNya



Aku tetap ingin menikah

Meski banyak hal yang masih samar

Aku akan selalu optimis

Karena keyakinan yang kan membuktikan

Suatu saat ku pasti kan menikah






Kupikir..... . pasrah saja



Waktu aku datang ke sebuah undangan silaturahmi

Ku pikir calon suamiku ada di sana

Ternyata tidak ada...



Waktu aku gabung ke dalam kegiatan tarbiyah

Ku pikir calon suamiku ada di situ

Ternyata tidak ada juga...



Ketika aku taaruf

Ku pikir dia calon suamiku

Ternyata bukan



Ketika segala upaya tlah dikerahkan

Ketika berbagai ikhtiar tlah dilalui

Seolah-olah sudah tidak ada jalan lagi

Ya sudah, pasrah saja !



Demi Engkau, ya Robb...



Ya Robb, aku mohon pada Mu

Karena ku tahu hanya Engkau

Yang paling bisa kupercaya



Betapa sayangnya Engkau padaku

Engkau sengaja menunda masa khitbahku

Karena Engkau ingin aku dekat dengan Mu

Hanya dengan Mu saja.....



Engkau sengaja menunda hari bahagia itu

Karena Engkau tahu

Kesendirianku membuat diriku

Akan semakin mengingat Mu



Terima kasih ya Robb...

Engkau memang segalanya bagiku

Dan akan selalu begitu

Sampai tidak ada batas waktu

Bahkan jika akhirnya hari yang kutunggu itu datang

Aku akan tetap memohon

Semoga Kau jodohkan aku dengan seorang

Yang buat aku makin mudah tuk dekat dengan Mu

Lebih mudah untuk istiqomah di jalan Mu

Lebih banyak kebaikan yang kutebarkan

Lebih banyak manfaat yang kupersembahkan

Demi Engkau, ya Robb

Aamiin....



Ikhlas, Sabar, Ridho



Keikhlasan itu datang dalam hatiku

Disaat ku nanti khitbahnya

Kesabaran hadir dalam hatiku

Di saat ku tunggu kepastiannya

Keridhoan itu ada dalam hatiku

Ketika sampai sekarang belum ada kejelasan darinya



Keikhlasan, kesabaran, keridhoan

Semuanya itu tak kan pernah muncul di hatiku

Tanpa kehendak Mu



Ya Allah, semuanya kini terserah pada Mu

Karena ku yakin Engkau tahu jalan yang terbaik

Hanya Engkau yang berhak memberikan yang terbaik

Dan hanya Engkau Maha Menguasai hati



Buat apa tarbiyah ?



Katanya tarbiyah,

Tapi kenapa selalu mengeluh

Merasa tidak enak, mengeluh

Merasa tidak puas, mengeluh



Katanya tarbiyah,

Tapi selalu saja sibuk

Sibuk mengingat kekurangan orang lain

Sibuk menceritakan keburukan orang lain



Alasannya cuma sekedar curhat

Tidak bermaksud negatif, apa bedanya?

Kalau curhat cuma ke satu orang

Tapi kenapa semua orang jadi tahu?



Bukankah tarbiyah itu seharusnya menambah ilmu?

Bukankah kita yang bertarbiyah ini seharusnya berilmu?

Bukankah tarbiyah mengajarkan supaya jadi lebih pemaaf?

Bukankah tarbiyah mendidik supaya jadi lebih solutif?



Ternyata yang penting bukan tarbiyahnya

Tapi kemauan merubah diri ?tuk selalu menjadi lebih baik

Jadi, buat apa tarbiyah kalau akhirnya orang lain jadi sakit?



Terserah kamu...



Aku ada di sini, kamu ngga ada

Aku cari kamu di sana, tapi kamu ngga ada

Aku sampai datang ke sana, kamu ngga ada

Aku jauh-jauh ke sana, kamu ngga ada



Kamu jauh sih...

Lalu, kapan kita ketemunya?

Maunya aku hari ini juga

Sekarang juga, saat ini juga



Siap kah kamu ?

Walau hanya silaturahmi saja?

Syukur-syukur kalau jadi khitbah

Kalau ngga, tidak jadi masalah, bukan?



Kamu takut ditolak?

Kamu masih minder?

Kamu masih mikir finansial?

Kamu masih ragu?



Pasti segudang alasan yang akan kamu buat

Pasti banyak alasan yang akan kamu beri

Pasti kamu lagi bingung mana alasan yang tepat



Terserah kamu saja...

Yang penting aku sudah kasih kamu kesempatan ikhtiar

Moga ALLAH memudahkan langkah ikhtiar & kemantapan hati !



Barakallahufikum..semoga bermanfaat

Wassalam

~ KETIKA CINTA BERGANTI DENGAN SEBUAH KE IKHLASAN ~

Ikhlas memang sangat mudah untuk diucapkan tapi sangat sulit untuk dijalanin. Karena itu membutuhkan proses yang panjang sehingga bisa membimbing kita pada sebuah keikhlasan.

Ketika cintaku terbentur dengan restu orang tua, dengan ketidakmampuan ku dan ketika aku harus menerima kenyataan orang yang aku sayangi menikah dengan orang lain. Ketika rencana hanyalah tinggal sebuah rencana yang tidak terwujud. Tidak mudah untuk menerima kenyataan itu bahkan mungkin sangat sulit untuk aku terima. Hari demi hari aku lewati dengan air mata dan kesedihan. Di kesunyian dan keheningan malam aku menangis di hadapanNYA bukan untuk menyesali apa yang terjadi padaku tapi menyesal kenapa aku belum bisa menjadi hambaNYA yang ikhlas menerima kenyataan ini.

Tapi itulah hidup. Adakalanya kita harus mengalami sesuatu yang pahit. Apapun yang terjadi itulah yang terbaik buat aku meski aku harus sedih, kecewa dan merasa diperlakukan tidak adil.

Aku hanya berusaha untuk ridha dengan semua ketentuan yang telah digariskan oleh ALLAH. Menerima apapun yang terjadi bukan berarti tidak berusaha untuk meraih sesuatu yang lebih baik. Tapi berusaha untuk ikhlas dan menyerahkan semua ini kepadaNYA akan menenangkan hati yang gelisah. Karena dibalik kejadian ini pasti ada hikmahnya dan Insya ALLAH bisa membimbing aku untuk menjadi seseorang yang kuat, sabar dan ikhlas dalam menjalani hidup.

Ketika kita ikhlas dan bersyukur dengan semua yang diberikan ALLAH akan memberikan ketenangan yang luar biasa di hati kita. Sesungguhnya bersama kesulitan pasti ada kemudahan dan DIA akan memberikan jalan yang terbaik. Yakin bahwa rencana ALLAH itu lebih indah.

Buat sahabat2ku yang lagi sedih, harus tetap semangat karena ALLAH sayang kepada hambaNYA yang kuat dalam menjalani ujian dariNYA. Karena sebenarnya begitu banyak anugerah dan nikmat yang diberikan olehNYA yang harus kita syukuri. Selalu berprasangka baik kepadaNYA dan bersyukur ALLAH masih memberikan ujian kepada kita, itu berarti kita termasuk orang2 yang masih diperhatikan olehNYA ALLAH selalu memberikan sesuatu yang kita butuhkan bukan sesuatu yang kita inginkan. Karena DIA lebih tahu mana yang terbaik buat hambaNYA.

Ikhlas, sabar dan bersyukur adalah 3 kunci orang hidup. Tidak mudah bahkan mungkin sangat sulit. Tapi tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berusaha dan mencoba untuk menjalaninya dalam kehidupan kita.

Terima Kasih Yaa ALLAH untuk kasih sayang, kekuatan dan semua yang sudah Engkau berikan kepadaku. Berikan petunjuk dan bimbinganMu kepadaku seperti yang telah Engkau berikan kepada hamba2Mu yang Engkau sayangi. Ijinkanlah aku untuk menghabiskan sisa umurku untuk lebih dekat dan mencintaiMu.

" Sahabatku, Jangan Kau Nanti lagi kehadiranku, bukan berarti aku tidak mencintaimu, sungguh aku sangat mencintaimu walaupun tidak pernah ku ungkapkan langsung padamu, biarkanlah ALLAH menjalankan skenarionya, dan kita hanya menjalankan skenario dari-Nya itu, maafkan aku yang mungkin telah membuat dirimu menaruh harap, walau tidak pernah terucap dibibirku, karena kau memang sahabat sejatiku, teman berbagi cerita, selamat berpisah, doakan aku sahabat agar tetap istiqomah di jalan-Nya, dan aku akan selalu mengenangmu"


::Renungan kisah inspiratif::

Rabu, 30 Maret 2011

Thank you

•♫♥♥Berterimakasihlah pada orang yang telah melukai hatimu, karena dia telah membuatmu kuat
Berterimakasihlah pada orang yang telah membohongimu, karena dia telah membuatmu lebih bijaksana
Berterimakasihlah pada orang yang telah membencimu, karena dia telah mengasah ketegaranmu
Berterimakasihlah pada orang yang telah mengkhianatimu, kare...na dia telah melatih kesabaran dan menguji kesetiaanmu
Berterimakasihlah pada orang yang mengecewakanmu, karena dia telah melatihmu untuk lebih ikhlas
Berterimakasihlah pada orang yang menjaga dan mengerti semua keadaanmu, karena disitulah Rahman Allah ada bersamamu•♫♥♥

RKI

Senin, 28 Februari 2011

My Pray

Robb, jangan biarkan hati hamba tertambat pada cinta yang belum tentu kan menjadi milik hamba. Tenangkan hati hamba yang terbuai akan cinta, sucikan hati hamba yang terbelenggu oleh nafsu dan bersihkan batin hamba yang ternoda oleh angan dan harap.

Robb, Leraikanlah dunia yang hinggap di dalam hati hamba, karena di situ hamba tak mampu... mengumpul dua cinta, hanya cintaMu, Allah, yang hamba harap tumbuh..
♥Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ

Jumat, 25 Februari 2011

saya maafkan kamu

Bagaimana ada seseorang yang sudah menyakiti hati kamu begitu dalam?

Bagaimana orang yang begitu kau kagumimu mengecewakanmu?

Bagaimana jika ada seseorang yang tlah menikam kamu dari belakang? (misal sahabat?)

Bagaimana jika kekasih kamu mengkhianati kamu?

Bagaimana jika kamu tahu dia t’lah menyakiti kamu lahir batin?

Bagaimana jika kamu direndahkan dan diinjak-injak?





Mudahkah kamu memaafkan dia? dia? dia? atau mereka?

Sulit… pastinya sangat sulit.

Bahkan yang ada rasa benci dan dendam…..Trauma

Memaafkan? Urutan terakhir yg diinget dech.. hehehe… dan aku bilang, itu manusiawi sekali.





Namun, apakah perlu begitu?

Apa untungnya kita membenci dan dendam?

Nggak ada…. Tak ada untungnya sama sekali.

Bisakah hati yang membenci mengeluarkan aroma yang harum?

Bisakah hati yang mendendam mengeluarkan aroma yang positif?

Bisakan dalam keadaan begitu kita berpikir jernih dan netral? Takkan bisa sama sekali… Bahkan, saat hati kita menyimpan rasa benci dan dendam, maka aura yang kita pancarkan kan brasa tak enak. Kita tak bisa mengundang aura positif ke dalam hati dan tubuh kita. Kita tak bisa mengundang Asma Allah/Tuhan ke dalam diri kita.





Karenanya….

maafkan dia ..

sejahat apapun dia. Karena tak ada untungnya buat diri sendiri tuk mendendam dan membenci Musuhmu pun tak rugi / tak untung apapun jika kamu membencinya.

Katakan Aku Memaafkan Kamu dengan hati yang rela. Maka kamu sebenarnya t’lah menang atas musuhmu dan mendapat pahala yang sangat besar. Dan hatimu serta hidupmu kan adem dan tenang.


*Apa yang kamu tabur, itulah yang kamu tuai. Menanam kebaikan dan belas kasih, menuai kebaikan dan aura positif Menanam kebencian dan dendam, menuai kebusukan dan aura yang negatif*
Bagaimana ada seseorang yang sudah menyakiti hati kamu begitu dalam?

Bagaimana orang yang begitu kau kagumimu mengecewakanmu?

Bagaimana jika ada seseorang yang tlah menikam kamu dari belakang? (misal sahabat?)

Bagaimana jika kekasih kamu mengkhianati kamu?

Bagaimana jika kamu tahu dia t’lah menyakiti kamu lahir batin?

Bagaimana jika kamu direndahkan dan diinjak-injak?





Mudahkah kamu memaafkan dia? dia? dia? atau mereka?

Sulit… pastinya sangat sulit.

Bahkan yang ada rasa benci dan dendam…..Trauma

Memaafkan? Urutan terakhir yg diinget dech.. hehehe… dan aku bilang, itu manusiawi sekali.





Namun, apakah perlu begitu?

Apa untungnya kita membenci dan dendam?

Nggak ada…. Tak ada untungnya sama sekali.

Bisakah hati yang membenci mengeluarkan aroma yang harum?

Bisakah hati yang mendendam mengeluarkan aroma yang positif?

Bisakan dalam keadaan begitu kita berpikir jernih dan netral? Takkan bisa sama sekali… Bahkan, saat hati kita menyimpan rasa benci dan dendam, maka aura yang kita pancarkan kan brasa tak enak. Kita tak bisa mengundang aura positif ke dalam hati dan tubuh kita. Kita tak bisa mengundang Asma Allah/Tuhan ke dalam diri kita.





Karenanya….

maafkan dia ..

sejahat apapun dia. Karena tak ada untungnya buat diri sendiri tuk mendendam dan membenci Musuhmu pun tak rugi / tak untung apapun jika kamu membencinya.

Katakan Aku Memaafkan Kamu dengan hati yang rela. Maka kamu sebenarnya t’lah menang atas musuhmu dan mendapat pahala yang sangat besar. Dan hatimu serta hidupmu kan adem dan tenang.


*Apa yang kamu tabur, itulah yang kamu tuai. Menanam kebaikan dan belas kasih, menuai kebaikan dan aura positif Menanam kebencian dan dendam, menuai kebusukan dan aura yang negatif*