Senin, 28 Februari 2011
Jumat, 25 Februari 2011
saya maafkan kamu
Bagaimana ada seseorang yang sudah menyakiti hati kamu begitu dalam?
Bagaimana orang yang begitu kau kagumimu mengecewakanmu?
Bagaimana jika ada seseorang yang tlah menikam kamu dari belakang? (misal sahabat?)
Bagaimana jika kekasih kamu mengkhianati kamu?
Bagaimana jika kamu tahu dia t’lah menyakiti kamu lahir batin?
Bagaimana jika kamu direndahkan dan diinjak-injak?
Mudahkah kamu memaafkan dia? dia? dia? atau mereka?
Sulit… pastinya sangat sulit.
Bahkan yang ada rasa benci dan dendam…..Trauma
Memaafkan? Urutan terakhir yg diinget dech.. hehehe… dan aku bilang, itu manusiawi sekali.
Namun, apakah perlu begitu?
Apa untungnya kita membenci dan dendam?
Nggak ada…. Tak ada untungnya sama sekali.
Bisakah hati yang membenci mengeluarkan aroma yang harum?
Bisakah hati yang mendendam mengeluarkan aroma yang positif?
Bisakan dalam keadaan begitu kita berpikir jernih dan netral? Takkan bisa sama sekali… Bahkan, saat hati kita menyimpan rasa benci dan dendam, maka aura yang kita pancarkan kan brasa tak enak. Kita tak bisa mengundang aura positif ke dalam hati dan tubuh kita. Kita tak bisa mengundang Asma Allah/Tuhan ke dalam diri kita.
Karenanya….
maafkan dia ..
sejahat apapun dia. Karena tak ada untungnya buat diri sendiri tuk mendendam dan membenci Musuhmu pun tak rugi / tak untung apapun jika kamu membencinya.
Katakan Aku Memaafkan Kamu dengan hati yang rela. Maka kamu sebenarnya t’lah menang atas musuhmu dan mendapat pahala yang sangat besar. Dan hatimu serta hidupmu kan adem dan tenang.
*Apa yang kamu tabur, itulah yang kamu tuai. Menanam kebaikan dan belas kasih, menuai kebaikan dan aura positif Menanam kebencian dan dendam, menuai kebusukan dan aura yang negatif*
Bagaimana orang yang begitu kau kagumimu mengecewakanmu?
Bagaimana jika ada seseorang yang tlah menikam kamu dari belakang? (misal sahabat?)
Bagaimana jika kekasih kamu mengkhianati kamu?
Bagaimana jika kamu tahu dia t’lah menyakiti kamu lahir batin?
Bagaimana jika kamu direndahkan dan diinjak-injak?
Mudahkah kamu memaafkan dia? dia? dia? atau mereka?
Sulit… pastinya sangat sulit.
Bahkan yang ada rasa benci dan dendam…..Trauma
Memaafkan? Urutan terakhir yg diinget dech.. hehehe… dan aku bilang, itu manusiawi sekali.
Namun, apakah perlu begitu?
Apa untungnya kita membenci dan dendam?
Nggak ada…. Tak ada untungnya sama sekali.
Bisakah hati yang membenci mengeluarkan aroma yang harum?
Bisakah hati yang mendendam mengeluarkan aroma yang positif?
Bisakan dalam keadaan begitu kita berpikir jernih dan netral? Takkan bisa sama sekali… Bahkan, saat hati kita menyimpan rasa benci dan dendam, maka aura yang kita pancarkan kan brasa tak enak. Kita tak bisa mengundang aura positif ke dalam hati dan tubuh kita. Kita tak bisa mengundang Asma Allah/Tuhan ke dalam diri kita.
Karenanya….
maafkan dia ..
sejahat apapun dia. Karena tak ada untungnya buat diri sendiri tuk mendendam dan membenci Musuhmu pun tak rugi / tak untung apapun jika kamu membencinya.
Katakan Aku Memaafkan Kamu dengan hati yang rela. Maka kamu sebenarnya t’lah menang atas musuhmu dan mendapat pahala yang sangat besar. Dan hatimu serta hidupmu kan adem dan tenang.
*Apa yang kamu tabur, itulah yang kamu tuai. Menanam kebaikan dan belas kasih, menuai kebaikan dan aura positif Menanam kebencian dan dendam, menuai kebusukan dan aura yang negatif*
Bagaimana ada seseorang yang sudah menyakiti hati kamu begitu dalam?
Bagaimana orang yang begitu kau kagumimu mengecewakanmu?
Bagaimana jika ada seseorang yang tlah menikam kamu dari belakang? (misal sahabat?)
Bagaimana jika kekasih kamu mengkhianati kamu?
Bagaimana jika kamu tahu dia t’lah menyakiti kamu lahir batin?
Bagaimana jika kamu direndahkan dan diinjak-injak?
Mudahkah kamu memaafkan dia? dia? dia? atau mereka?
Sulit… pastinya sangat sulit.
Bahkan yang ada rasa benci dan dendam…..Trauma
Memaafkan? Urutan terakhir yg diinget dech.. hehehe… dan aku bilang, itu manusiawi sekali.
Namun, apakah perlu begitu?
Apa untungnya kita membenci dan dendam?
Nggak ada…. Tak ada untungnya sama sekali.
Bisakah hati yang membenci mengeluarkan aroma yang harum?
Bisakah hati yang mendendam mengeluarkan aroma yang positif?
Bisakan dalam keadaan begitu kita berpikir jernih dan netral? Takkan bisa sama sekali… Bahkan, saat hati kita menyimpan rasa benci dan dendam, maka aura yang kita pancarkan kan brasa tak enak. Kita tak bisa mengundang aura positif ke dalam hati dan tubuh kita. Kita tak bisa mengundang Asma Allah/Tuhan ke dalam diri kita.
Karenanya….
maafkan dia ..
sejahat apapun dia. Karena tak ada untungnya buat diri sendiri tuk mendendam dan membenci Musuhmu pun tak rugi / tak untung apapun jika kamu membencinya.
Katakan Aku Memaafkan Kamu dengan hati yang rela. Maka kamu sebenarnya t’lah menang atas musuhmu dan mendapat pahala yang sangat besar. Dan hatimu serta hidupmu kan adem dan tenang.
*Apa yang kamu tabur, itulah yang kamu tuai. Menanam kebaikan dan belas kasih, menuai kebaikan dan aura positif Menanam kebencian dan dendam, menuai kebusukan dan aura yang negatif*
Bagaimana orang yang begitu kau kagumimu mengecewakanmu?
Bagaimana jika ada seseorang yang tlah menikam kamu dari belakang? (misal sahabat?)
Bagaimana jika kekasih kamu mengkhianati kamu?
Bagaimana jika kamu tahu dia t’lah menyakiti kamu lahir batin?
Bagaimana jika kamu direndahkan dan diinjak-injak?
Mudahkah kamu memaafkan dia? dia? dia? atau mereka?
Sulit… pastinya sangat sulit.
Bahkan yang ada rasa benci dan dendam…..Trauma
Memaafkan? Urutan terakhir yg diinget dech.. hehehe… dan aku bilang, itu manusiawi sekali.
Namun, apakah perlu begitu?
Apa untungnya kita membenci dan dendam?
Nggak ada…. Tak ada untungnya sama sekali.
Bisakah hati yang membenci mengeluarkan aroma yang harum?
Bisakah hati yang mendendam mengeluarkan aroma yang positif?
Bisakan dalam keadaan begitu kita berpikir jernih dan netral? Takkan bisa sama sekali… Bahkan, saat hati kita menyimpan rasa benci dan dendam, maka aura yang kita pancarkan kan brasa tak enak. Kita tak bisa mengundang aura positif ke dalam hati dan tubuh kita. Kita tak bisa mengundang Asma Allah/Tuhan ke dalam diri kita.
Karenanya….
maafkan dia ..
sejahat apapun dia. Karena tak ada untungnya buat diri sendiri tuk mendendam dan membenci Musuhmu pun tak rugi / tak untung apapun jika kamu membencinya.
Katakan Aku Memaafkan Kamu dengan hati yang rela. Maka kamu sebenarnya t’lah menang atas musuhmu dan mendapat pahala yang sangat besar. Dan hatimu serta hidupmu kan adem dan tenang.
*Apa yang kamu tabur, itulah yang kamu tuai. Menanam kebaikan dan belas kasih, menuai kebaikan dan aura positif Menanam kebencian dan dendam, menuai kebusukan dan aura yang negatif*
Kamis, 10 Februari 2011
You're not alone
Jika tidak tahu kemana melangkah… Jangan ragu2 untuk bertanya.
Banyak sekali mereka yang bisa kita tanya, hanya saja terkadang kita malu bertanya, makanya sesat di jalan deh…
Bila yg ditanya tidak tahu jawabnya yah jangan di paksa…. karena mungkin orang itu tidak tahu jalan juga, hahahhaa… atau terkadang dia juga merasa salah jalan hehehehee…
Lalu bagaimana dong? Melangkahlah sesuai dgn suara hatimu
karena terkadang suara hati kita bisa saja benar.. terus suara hati yang bagaimana dong yang benar? suara hati yang kadang bertentangan dengan keinginanmu, kadang ia tidak mengikuti arus ke’ego’anmu… caranya sebelum melangkah tenangkan diri dulu… dan dengarkan baik2 pertentangan yang ada di dalam dirimu… ikuti ‘pesan’ yang baik saja deh… walalu kadang tidak sesuai dengan keinginanmu..
… Bila suara hatimu menunjukan jalan yg salah…, wow jgn pernah ragu tuk kembali… dan lebih baik kembali dari pada semakin tersesat kau menuju jalan yang tidak jelas…
Dan jangan ragu untuk memulai perjalanan dgn rute yg baru.
Bila kau telah mengerti langkah dan arah perjalananmu, disana baru kau dapat menghargai proses panjang dan pengorbanannya…
segala sesuatu tidak ada yang tidak baik, walau harus berjalan memutar sedikit tetapi aman, selamat sampai tujuan. dari pada jalan motong ternyata di tengah jalan kecelakaan… mana ada yang tahu?
Hargailah setiap proses panjang perjalanan hidupmu… maka disana kau akan temui, bahwa KAU TIDAK BERJALAN SENDIRI….
semua selalu mendukungmu dan berjalan bersamamu.. walau dalam setiap persimpangan kau akan berpisah, tetapi di persimpangan itu pula kau temui teman perjalananmu yang baru… demikian seterusnya…
berjalan lurusss akhirnya pun kembali, seperti colombus yang telah membuktikan bahwa bumi itu BULAT…..
Banyak sekali mereka yang bisa kita tanya, hanya saja terkadang kita malu bertanya, makanya sesat di jalan deh…
Bila yg ditanya tidak tahu jawabnya yah jangan di paksa…. karena mungkin orang itu tidak tahu jalan juga, hahahhaa… atau terkadang dia juga merasa salah jalan hehehehee…
Lalu bagaimana dong? Melangkahlah sesuai dgn suara hatimu
karena terkadang suara hati kita bisa saja benar.. terus suara hati yang bagaimana dong yang benar? suara hati yang kadang bertentangan dengan keinginanmu, kadang ia tidak mengikuti arus ke’ego’anmu… caranya sebelum melangkah tenangkan diri dulu… dan dengarkan baik2 pertentangan yang ada di dalam dirimu… ikuti ‘pesan’ yang baik saja deh… walalu kadang tidak sesuai dengan keinginanmu..
… Bila suara hatimu menunjukan jalan yg salah…, wow jgn pernah ragu tuk kembali… dan lebih baik kembali dari pada semakin tersesat kau menuju jalan yang tidak jelas…
Dan jangan ragu untuk memulai perjalanan dgn rute yg baru.
Bila kau telah mengerti langkah dan arah perjalananmu, disana baru kau dapat menghargai proses panjang dan pengorbanannya…
segala sesuatu tidak ada yang tidak baik, walau harus berjalan memutar sedikit tetapi aman, selamat sampai tujuan. dari pada jalan motong ternyata di tengah jalan kecelakaan… mana ada yang tahu?
Hargailah setiap proses panjang perjalanan hidupmu… maka disana kau akan temui, bahwa KAU TIDAK BERJALAN SENDIRI….
semua selalu mendukungmu dan berjalan bersamamu.. walau dalam setiap persimpangan kau akan berpisah, tetapi di persimpangan itu pula kau temui teman perjalananmu yang baru… demikian seterusnya…
berjalan lurusss akhirnya pun kembali, seperti colombus yang telah membuktikan bahwa bumi itu BULAT…..
Senin, 07 Februari 2011
Rela Pada Ketentuan Allah
Oleh: Imam Asy-Syafi’i
Biarkanlah hari-hari berbuat semaunya
Jangan berkeluh-kesah atas musibah di malam hari Tiada musibah yang kekal di muka bumi Jadilah laki-laki tegar dalam menghadapi tragedi
Jika banyak aibmu di mata manusia Sedang engkau berharap menutupinya Bersembunyilah engkau di balik derma
Jangan pernah terlihat lemah di depan musuhmu
Jangan berharap dari orang kikir kemurahan Di neraka tiada air bagi orang yang kehausan Rizkimu tidak berkurang karena kerja wajar perlahan
Tiada kesedihan yang kekal tidak pula kebahagiaan Jika engkau berhati puas dan mudah menerima
Barangsiapa kematian datang menjemputnya
Bumi Allah begitu lapang luas membentang
Biarkanlah hari-hari ingkar janji setiap saat
Langganan:
Postingan (Atom)