Kamis, 04 November 2010

Aku pernah berfikir, bahwa setiap manusia pasti ingin memiliki seorang kekasih. Kekasih yang akan terus bersamanya, sehidup semati, dalam suka maupun duka tak akan terpisahkan. Sekarang, aku memilih amal sholeh sebagai kekasihku. Karena ternyata hanya amal sholeh-lah yang akan terus menemaniku, bersamaku, bahkan menemaniku dalam kuburku, kemudian amal sholehku pula lah yang menemaniku menghadap Allah.

Aku pernah berfikir, setiap manusia pastilah punya goresan masalah dengan manusia lain, sehingga wajar jika manusia memiliki musuh masing-masing. Kini aku memilih menjadikan setan sebagai musuh utamaku, sehingga aku lebih memilih melepaskan kebencian, dendam, rasa sakit hati, dan permusuhanku dengan manusia lain.

Aku pernah selalu kagum pada manusia yang cerdas, dan manusia yang berhasil dalam karir, atau kehidupan duniawinya. Sekarang aku mengganti kriteria kekagumanku ketika aku menyadari bahwa manusia hebat dimata Allah, adalah hanya manusia yg bertaqwa. Manusia yg sanggup taat kpd aturan main Allah dlm menjalankan hidup n kehidupannya.

Dulu aku akan marah dan merasa harga diriku dijatuhkan, ketika orang lain berlaku zhalim padaku, menggunjingkan aku, menyakiti aku dengan kalimat-kalimat sindiran yg disengaja untuk menyakitiku. Sekarang aku memilih utk bersyukur dan berterima kasih, ketika meyakini bahwa akan ada transfer pahala dr mereka untukku jika aku mampu bersabar... Dan aku memilih tidak lagi harus khawatir, karena harga diri manusia hanyalah akan jatuh dimataNya, ketika dia rela menggadaikan dirinya untuk mengikuti hasutan setan.

Dulu aku yakin, dgn hanya khatam Al Qur'an berkali-kali maka jiwaku akan tercerahkan. Kini aku memilih untuk mengerti dan memaknai artinya dengan menggunakan akalku, dengan mengaktifkan qolbuku dan mengamalkannya dalam keseharianku, maka pencerahan itu baru bisa aku dapatkan.

Ketika aku harus memilih...bantu aku Yaa Rabb, utk selalu memilih yg benar dimataMu...

I DIDN'T MEAN TO...♥●♥_◕_♥●♥

Pernahkah suatu kali kita menemui bahwa ternyata secara tak sengaja telah tersakiti hati orang-orang lain di sekitar kita. . .

Kita melangkah memulai hari tanpa mengerti bahwa kemarin, dua hari lalu, atau hari-hari sebelumnya lagi, entah berapa banyak orang yang tak berkenan dengan apa yang telah kita lakukan.

Walau tanpa sadar, walau tak bermaksud demikian, namun hati yang terlanjur tersakiti, sulit tuk dipulihkan lagi. . .

Suatu kali, saat menjalani tingkat pertama perkuliahan, seseorang pernah berkata pada saya, "Kamu galak banget ya?"

Ups! Saat itu saya benar-benar kaget.

Galak? Ya, mungkin juga sih. Rasanya saya memang tidak pernah seperti si A, teman saya, yang bisa dengan ramainya berkicau menyapa setiap orang yang ia lewati di lorong kampus. Kemudian saya pun bertanya lebih lanjut , mencoba memahami "complain" yang saya terima hari itu.

Teringat waktu kelas dua SMU dulu. Saat saya dan teman-teman lain menjadi pngurus Rohis SMU.

Berkutat dengan pelajaran, sekaligus aktivitas kepengurusan, setiap hari rasanya ada saja bahan rapat sepulang sekolah.

Capek? Sudah pasti.

Tapi entah kenapa saya menyukai semua aktifitas itu. Sepertinya bila hari belum gelap, belum waktunya untuk pulang ke rumah.

Tanpa sadar, aktifitas ini itu di sekolah serta tuntutan harus mencapai nilai-nilai yang baik, plus beberapa permasalahan yang juga saya hadapi di rumah, membuat sedikit tekanan yang akhirnya terbawa pada perilaku.

Saya mungkin tak menyadari, tapi tidak dengan yang lain.

Hari itu, saya dan teman-teman sedang duduk-duduk di depan mushola sekolah. Tiba-tiba teman saya memanggil, "Kamu dicariin tuh, sama anak kelas 1-5." Saya menoleh ke belakang, rupanya sedari tadi sudah berdiri dua orang anak kelas satu.

Dua-duanya saya kenal, mereka anak-anak kelas satu yang rajin menghadiri acara Keputrian tiap Jumat. "Kenapa, dek?" tegur saya. Mereka mendekat, salah satunya menyodorkan sebuah buku, "Ng... ini kak, mau kembaliin bukunya. Maaf kelamaan minjemnya," katanya dengan suara sangat pelan.

Saya mengangguk sambil tersenyum kecil, dan mengambil buku tersebut.

Mereka lantas lekas pergi setelah mengucapkan salam.

Kemudian seorang teman saya yang lain berkata, "Eh, kemarin mereka nanya ke aku, tentang kamu."

Saya menatapnya heran, "Tanya apa?" "mereka tanya, "Kakak yang itu, maksudnya kamu, galak nggak sih?"

Saya terhenyak. . . .

Pantas, tadi tampaknya mereka menghampiri dengan raut takut-takut dan suara nyaris tak terdengar. Saya berusaha keras mengingat-ingat, apa sih yang sudah SAYA lakukan sampai-sampai adik kelas takut kepada saya. Lalu saya hanya bisa nyengir pahit, karena saya tak berhasil mengingat apapun.

Pernahkah kita menyadari bahwa bisa jadi hari ini kita telah mengecewakan banyak orang?

Kita mengira bahwa hari ini telah dilewati dengan lancar tanpa gangguan dan kita akhiri hari dengan tidur nyenyak. Namun ternyata tadi pagi, saat kita lupa mencium tangan orang tua untuk pamit, terbersit sedikit kecewa di hati mereka.

Tadi pagi, saat membayar ongkos bis, kita memberikannya dengan sodoran yang kasar hingga pak kondektur bis bertambah lelah dan penatnya bahkan merasa terhina.

Tadi pagi, saat masuk ruangan kantor, kita lupa menyapa dan memberi salam dan senyum pada pak satpam dan beberapa teman yang sudah datang, hingga yang kita suguhkan hanyalah wajah lelah sehabis turun naik bis dan kerut kening pertanda banyak kerjaan kantor yang harus diselesaikan hari itu.

Pernahkah terpikir oleh kita, bahwa sedikit kesan tak enak yang orang lain tangkap dari tingkah laku kita, dapat membekas begitu dalam tanpa kita menyadarinya.

Membuat mereka merasa sedih, kecewa, kesal, atau bahkan marah pada kita.

Tanpa kita menyadari, bahwa hari itu telah kita lewati dengan menyakiti hati begitu banyak orang.

Dan saat hati-hati mereka telah luka, rasanya tak lagi berarti permohonan maaf kita saat kita ucapkan,

"I didn't mean to..."

Seorang sahabat pada jaman Rasulullah SAW pernah dijamin masuk surga sebab ia memiliki kebiasaan selalu memaafkan dan melapangkan hati bagi setiap orang yang mungkin telah menyakiti hatinya hari itu.

Namun kita tak pernah bisa memastikan, apakah memang kesalahan-kesalahan kita -yang tak disadari itu- telah dimaafkan oleh orang-orang yang telah sedih, kecewa, kesal, dan marah pada kita.

Kita tak pernah bisa memastikan, sampai kita harus memohon pada mereka untuk memberi maaf. Hingga tak lagi kesalahan-kesalahan itu memberatkan diri kita di akhirat kelak.

Walau kita pikir itu kecil, walau sepertinya itu tak berarti banyak buat diri kita.

Kesalahan yang tak disengaja, terkadang membuat kita sendiri heran. Kapan ya saya melakukan hal itu?

Benar tidak ya, saya telah bersikap kasar padanya?

Ah, saya kan tidak bermaksud begitu. I didn't mean to.

Dan sekian banyak pemaafan yang kita ukir untuk diri kita sendiri, tanpa peduli apakah orang tersebut masih merasakan sakitnya hingga kini.

Tak usah alasan itu dicari.

Mari mulai memperbaiki, mulai saat ini. Sebab kita tak pernah tahu kapan diri kita pernah menyakiti. 

semangat sahabat hati.... :-)

rki

Rabu, 03 November 2010

Tunggu Apa Lagi Buat Berjilbab? Segeralah Berjilbab Hey Muslimah!

Assalamualaikum Wr.Wb
Bismillahirrahmanirrahim..

Kemaren-kemaren, nggak sengaja lagi liat-liat notes di facebook, eh liat ada satu notes yang membuat tertarik. Judulnya “Ayo-Ayo Jilbabnya Dipake Ibu-Ibu” di facebooknya Maghleb Yudinna Elmir. Dan ternyata isinya keren banget, sumpah! Dan penulis aslinya itu bernama Sutan Gilang Pamenan. Langsung deh gw add aja orangnya. Dan nggak lama, terbesit deh pengen bikin notes tentang ini juga. Makasih ya Sutan Gilang Pamenan yang udah menginspirasi ^_^

KENAPA HARUS PAKE JILBAB?

1. DALIL

Surat An-Nur (24) ayat 31 :
“Katakanlah kepada para perempuan yang beriman, hendaklah mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakan perhiasannya (auratnya), kecuali yang biasa terlihat darinya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakan auratnya KECUALI kepada suami mereka, ayah mereka, ayah suami mereka, putra-putra mereka, putra-putra suami mereka, saudara lelaki mereka, putra-putra saudara perempuan mereka, para perempuan (SESAMA ISLAM), hamba sahaya yang mereka miliki, pelayan laki-laki tua yang tidak mempunyai keinginan terhadap perempuan, atau anak-anak yang belum mengerti aurat. Dan janganlah mereka menghentakan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada ALLAH, wahai orang-orang yang beriman agar kamu beruntung”

Surat Al-Ahzab (33) ayat 59 :
“Hai nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka MENGENAKAN JILBABNYA ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan ALLAH maha pengampun lagi maha penyayang”

2. HUKUMNYA WAJIB

Setelah baca dalil yang di atas, sekarang udah pada tau kan, menutup aurat HUKUMNYA WAJIB! Kalo amalan wajib nggak dikerjain, dapetnya apa coba? DOSA! Nah kalo udah dosa, terus masuknya kemana coba? NERAKA! Nah terus kalo udah di neraka, bakal diapain coba? Suatu hari Rasulullah pernah diperlihatkan siksaan wanita yang tidak menutup aurat di neraka, dan beliau sangat terkejut melihat rambut wanita itu ditarik kebelakang, diikat dengan kakinya sehingga tertarik, dan puting susunya diberi api, dibakar hingga hangus. Lalu dijadikan seperti semula lagi. Mau kayak gitu? Kalo gw cewek sih, jawabannya ENGGAK!. Makanya pada sadar nggak, wanita yang nggak berjilbab itu terus dan terus mengumpulkan dosa, tiap bulan, minggu, hari, jam, menit, bahkan detik karena terus memperlihatkan auratnya kepada orang lain. Kebayang nggak udah berapa kontainer dosa yang kalian kumpulkan selama ini hanya gara-gara nggak pake jilbab? Belum dosa-dosa yang lainnya. Astagfirulloh. Mungkin, kenapa sebagian besar penghuni neraka itu diisi sama kaum wanita, gara-gara ini salah satunya. Ya berdoa aja semoga besok lo masih hidup dan masih sempet bertobat sama Allah, dan make jilbab tentunya. Satu lagi, kalo amalan wajib aja masih belum lo lakuin, buat apalagi lo masih menganggap ini agama lo. Cepet pindah agama kalo nggak mau pake jilbab, atau cepet revisi KTP lo khusunya pas pertanyaan apa agama anda dengan jawaban “ISLAM (HANYA DISINI)!”. Semoga umur lo semua masih panjang.

3. BUKAN CUMA LO YG MASUK NERAKA! ORANG TUA LO JUGA!

Baik buruknya anak, soleh tidaknya anak, itu semua adalah tanggung jawab orang tuanya. Dan apa yang terjadi pada diri lo, itu sangat berpengaruh buat orang tua lo. Makanya, itu kenapa mereka ngajarin soal agama buat lo dari kecil, ngebimbing lo solat, bangunin lo kalo kesiangan bangun buat solat, itu semua dilakuin biar nanti pas dimintain pertanggungjawaban sama ALLAH orang tua lo bisa jawab dengan tenang dan bangga, dan akhirnya masuk surga. Kalo lo berbuat baik, jadi anak soleh, ya orang tua ikut dapet untungnya dan ikut masuk surga bareng lo. Tapi kalo lo jadi anak yang nggak soleh, terus-terusan berbuat dosa, terus-terusan melakukan keburukan, terus-terusan nggak pake jilbab, rela AYAH dan IBU lo ikutan disiksa di neraka cuma gara-gara lo? Mereka udah rajin banget solat malem, mereka udah rajin baca al-quran, mereka udah rajin puasa, mereka udah banyak zakat, mereka juga udah pergi haji, mereka udah ngumpulin pahala yang amat banyak. Tapi tetep aja mereka masuk neraka HANYA GARA-GARA LO, anaknya yang nggak mau pake jilbab! Yang terus-terusan berbuat dosa! Woi Ibu lo woi, yang udah ngelahirin lo, yang udah mengasuh lo dari kecil, yang udah mendidik lo, yang ngerawat lo, yang menyayangi lo sepenuh jiwa, tapi lo malah ngebales dengan hal yang sangat-sangat nggak pantes, NGIRIM IBU LO KE NERAKA! Tega lo, hah? Ayah lo, yang udah kerja pagi siang sore malem nyari duit buat lo, nyekolahin lo, mau capek kek mau kepanasan kek mau pegel-pegel kek semuanya nggak peduli cuma demi lo, demi anaknya, eh anaknya malah ngirim dia ke neraka! Sumpah gw nggak bisa bayangin betapa kejamnya lo! Astagfirulloh. Semoga besok pas lo mau berangkat ke kampus nggak ada kecelakaan yang bikin lo meninggal padahal lo belum sempet bertobat!

4. MENGHINDARI MAKSIAT

Nggak bisa dipungkiri, banyaknya kasus perkosaan yang terjadi akhir-akhir ini, terlepas dari bejatnya orang itu, juga disebabkan oleh para wanita yang selalu menghumbar auratnya. Mereka sang pemerkosa, melihat TV, melihat artis-artis yang seksi macam Jupe, Azhari bersaudara, Miyabi, dll dan akhirnya tergoda. Sekali melihat ada cewek dengan baju ketat berjalan, kulit putih, rambut panjang, celana jeans sangat ketat, apa nggak tergoda buat merkosa coba? Barusan minggu kemaren, ada kasus perkosaan di deket danau UI, satu cewek diperkosa sama 9 orang yang notabene adalah temennya sendiri. Beruntung itu bukan lo, tapi siapa yang bisa jamin besok-besok bukan lo yang jadi korban selanjutnya? Waktu lagi di angkot, di kereta, di bis, ada segerombolan nyulik lo, terus memerkosa lo, itu yang lo mau? Terserah sih. Semoga di jalan takdir lo nggak ada tuh yang namanya “Jadi Korban Pemekorsaan”, amin. Selain itu, kalo kata si Gilang, 85% cowok-cowok itu bakal MASTURBASI setelah melihat rok pendek, tengtop warna warni, hitam, apalagi tembus pandang kalo basah, baju super ketat yang sangat membentuk, rambut panjang, dada, belahan dan sekitarnya itu, pantat yang sengaja diumbar waktu berjalan, penampakan yang bersifat keberuntungan, dll. Lo mau jadi bahan masturbasinya cowok-cowok? Naudzubillah! Tolong dong, jangan memancing orang lain berbuat dosa hanya gara-gara lo yang selalu pake pakaian ketat dan seksi ke kampus. Semoga pas besok bangun pagi lo masih bisa bernafas padahal lo belum tobat.

5. IZZAH (HARGA DIRI)

Suatu hari nanti lo bakal nikah kan? (ya siapa sih yang nggak mau nikah). Pernah ngebayangin nggak, aurat lo, dari ujung rambut sampai ujung kaki itu udah lo umbar-umbar ke semua orang padahal mereka bukan suami lo, dan waktu suami lo liat lo, itu nggak ada kesenangan tersendiri karena lo udah terlalu sering diliat sama cowok-cowok mana aja. Tolong dong, hormati calon suami lo nantinya. Jangan egois. Kalo kata si Azzam di film KCB 2, “Saya nggak sanggup punya calon istri yang KECANTIKANNYA (wajah dan tubuhnya) sudah dikonsumsi orang banyak!” Orang yang baik akan mendapatkan jodoh yang baik, begitupun sebaliknya. Hahaha gimana lo mau dapet jodoh yang soleh, tampan, gagah, mapan, dewasa, baik, pokoknya sesuai impian lo kalo lo nya aja masih nggak bener? Semoga nanti pas makan lo nggak keselek terus meninggal padahal lo belum sempet bertobat dan make jilbab tentunya. Selain itu, jilbab juga merupakan lambang suci agama kita. Coba deh kita lihat agama lain, kristen misalnya. Mereka sangat bangga sekali mengenakan kalung salib di lehernya, sebagai tanda suci agama mereka. Kenapa lo mesti malu pake jilbab yang notabene lambang suci umat islam? Sekarang gw tanya, lo islam bukan? Islam beneran apa KTP doang? Buktiin kalo lo bener-bener islam dan nggak cuma KTP dan turunan nenek moyang doang. Terus ada survei juga, kebanyakan orang yang pake jilbab itu jadi tambah cantik lo. Nah sekarang gw balikin buat semua yang nggak pake jilbab, mending lah kalo lo udah cantik duluan sebelum pake jilbab, nah kalo lo jelek? Hah? Masih ngga mau pake jilbab? Semoga nanti lo nggak kesandung terus meninggal padahal lo belum sempet bertobat. Umur seseorang siapa yang tahu.

6. MENJALIN KEDEKATAN SAMA ALLAH SWT

Nih buat contoh ya, kalo lo lagi butuh duit banget nih buat belanja ini belanja itu, gimana cara lo ngerayu buat minta duit sama nyokap? Pasti lo baik-baikin dulu kan. Lo lakuin semua perintahnya dan lo jauhin semua larangannya. Kalo udah gitu, pasti deh lo bakal dikasih uang. Nah ini sama kayak lo berdoa sama ALLAH. Gimana doa lo mau dikabulin kalo hal yang dilarang-Nya aja masih lo lakuin. Gimana IP lo mau cum laude, gimana masa depan lo mau cerah, kalo lo masih belum menuruti apa perintah-Nya. Semoga nanti lo nggak kesetrum komputer terus meninggal padahal lo belum sempet bertobat. Umur seseorang siapa yang tahu.

ALASAN² BELUM MAU MEMAKAI JILBAB!

1. BELUM MAU RUL!

Hahahaha ini adalah alasan pertama yang paling sering diutarakan sama cewek-cewek yang belum pake jilbab. Kalo kita ngomong mau atau nggak mau, itu mah relatif. Sekarang gw tanya balik, harus nunggu sampe kapan biar lo mau pake jilbab, hah? Nunggu sampe ada bendera kuning terpampang di depan rumah lo, pertanda salah satu orang tua telah berpulang lebih dulu, terus lo baru mau make jilbab, gitu. Kasian orang tua lo, keburu masuk neraka duluan! Mau nunggu apa lagi? Nunggu sampe lo kecelakaan dulu, sekarat, ada diambang kematian, kaki tangan bahkan leher patah, baru lo tobat dan make jilbab? Atau nunggu sampe ada gempa melanda Jakarta dengan skala 10 ritcher baru lo tobat? Alasan belum mau itu cuma KLISE, ingat KLISE! Semoga umur lo masih panjang dan nggak kesisa 2 jam buat bertobat dulu sama ALLAH baru pake jilbab. Kalo kata salah satu temen gw yang udah pake jilbab, NGGAK ADA KATA BELUM SIAP DAN BELUM MAU BUAT CEWEK TUK PAKE JILBAB! Emang lo nya aja yang masih 100% dikuasain setan dan nggak kuat ngelawan godaannya. Mumpung masih ada besok buat lo bertobat sebelum lo mati besok lusa, siapa tahu.

2. BELUM SIAP RUL! KERUDUNGIN HATI DULU, BARU PAKE KERUDUNG JILBAB!

Ini juga adalah alasan kedua yang paling sering diungkapkan para cewek-cewek buat alasan mereka kenapa nggak pake jilbab. Heh para wanita, kalo hati lo itu yang ngeliat CUMA ALLAH. Tapi kalo muka lo, dada lo, perut lo, paha lo, dan seluruh bagian tubuh lo itu yang ngeliat orang-orang banyak! Alasan yang sangat tidak logis! Terus soal belum siap? Sebenernya apa sih yang harus dipersiapkan? Beli jilbab dulu, baju-baju panjang, peniti, iket rambut, harus nyiapin apalagi? Jujur gw bingung banget! Sumpah! Apa sebenarnya yang harus dipersiapkan? Inget, di Al-Quran itu, ngerudungin hati dan ngerudungin rambut itu harus dilakukan bersamaan. Semoga besok lo masih bisa bangun dan bernafas lega dan belum meninggal.

3. BELUM DAPET HIDAYAH!

Ini alasan yang paling nggak masuk akal dibanding alasan yang lain. Pada tau nggak sih, HIDAYAH ITU UDAH ALLAH SEBAR KE SELURUH PENJURU DUNIA, tergantung kitanya aja mau ngambil apa enggak. Jangan pernah bilang ALLAH belum ngasih hidayah karena hidayah itu udah ada dimana aja, kapan aja, dan melalui siapa aja. Jadi kalo ada cewek yang nggak make jilbab hanya karena alasan belum dapet hidayah, dia aja bego yang nggak mau ngambil hidayah itu. Katanya anak UI, pada pinter kan? Semoga besok pas lo berangkat ke kampus, mobil atau motor lo nggak kecelakaan ditabrak truk gede.

4. TAKUT PAS UDAH PAKE, NANTI KEBUKA LAGI!

Sekarang gw tanya, emang lo udah ngerasain rasanya pake jilbab (khusus buat cewek-cewek yang belum make jilbab)? Terus darimana lo yakin kalo lo make jilbab bakal ngelepas lagi? “Kan takutnya rul?”, ih kenapa lo udah suudzon duluan padahal lo nyobain aja belum. Teman-temanku tercinta, gw jamin deh, walaupun kemungkinan itu pasti tetep ada, peluang untuk nyopot lagi susah terjadi kok. Allah itu pasti ngejagain kita kok, ngelindungin kita, dan menguatkan hati kita agar terus istiqomah dijalan-Nya kalo udah pake jilbab. Lagian kalo di kampus kayak UI gini, pasti lo malu lah kalo udah make jilbab tiba-tiba dicopot lagi, kuat ngadepin malu sebesar itu? Yakin kuat akan segala cibiran dan gunjingan? Gw sih enggak! Malu satu angkatan, malu satu fakultas, satu universitas, satu gang di rumah, malu di segala tempat! Pokoknya yang penting sekarang, lo pake jilbab dulu deh! Mending make kan, daripada tidak pernah sama sekali? Semoga ALLAH masih memanjangkan umur lo, amin.

5. MASIH BANYAK KOK YG BERJILBAB PACARAN, BERZINA & BERBUAT MAKSIAT LAINNYA!

Ini nih yang jadi alesan paling sulit dijawab, tapi tetep aja sama kayak alasan-alasan yang udah kayak di atas, KLISE! Pertanyaan pertama, presentase cewek berjilbab yang bener sama yang binal berapa jauh sih perbandingannya? Hah? Gw yakin lo pasti bisa jawab sendiri. Hampir sebagian besar wanita berjilbab yang masih ancur kayak gitu, biasanya karena menjadikan jilbab sebagai pelampiasannya aja, atau mungkin buat penutup identitas, semuanya terjadi karena pas make jilbabnya tidak dilandasi keikhlasan dalam hati, tidak takut pada ALLAH, tidak takut dosa, dan hanya karena pemaksaan (biasanya). Di sekolah diwajibin pake jilbab lah, disuruh orang tua lah. Makanya tunggu apalagi, segera bulatkan hati untuk segera pake jilbab. Semoga umur lo masih panjang dan masih sempet bertobat dan pake jilbab. Satu lagi, pernah liat nggak anggota DPR kita kalo lagi pake jas lengkap sama pas lagi pake baju tidur atau kaos oblong biasa? Pasti pas lagi pake jas lengkap, pantofel, rapi, dia akan menjaga kelakuan perkataan dan wibawanya kan? Dia ingin selalu menjaga image di depan orang banyak karena dia memang sedang menggunakan jas lengkap alias seorang anggota DPR. Nah kalo lagi pake kaos oblong biasa? Pasti ngomong juga ceplas-ceplos aja kan? Begitupun jilbab. Kalo lo udah pake jilbab, sensasinya beda deh. Lo pasti akan lebih menjaga diri lo sendiri, baik perkataan lo, kelakuan lo, sifat lo, itu pasti deh tanpa lo sadari juga. Semoga ntar malem nggak ada gempa 8.5 skala ritcher yang bikin lo ketiban lemari dan meninggal seketika.

6. BUKAN ANAK GAUL NANTI KLO PAKE JILBAB, GERAH LAGI!

Au ah! Gw males jawab alesan yang satu ini. Sebenernya apa sih yang memotivasi lo tuk jadi anak gaul? Anak yang nggak kuper, yang nggak kolot karena masih mengenakan jilbab panjang? Emang kalo lo jadi anak gaul lo bakal dapet apa sih? Pacar yang banyak? Dihormati orang? Dianggep keren sama orang-orang? Sekarang lo pilih, pengen jadi anak gaul dunia apa anak gaul surga, hah? Atau lo lebih milih jadi anak gaul neraka? Apalagi sih yang lo semua takutin? Lagian, siapa yang bilang cewek yang berjilbab itu nggak gaul? Siapa, hah? Alesan apalagi sih, takut nggak dapet jodoh? Heh, pas lo lahir tuh udah tertulis 3 hal di Lauhul Mahfudz, REZEKI lo, KAPAN MATI lo, dan JODOH lo. Jadi jangan bilang takut nggak bakal dapet dan susah nyari jodoh deh! Soal gerah, gw akan pake hipotesis yang sama. Gerahnya di neraka sama gerah di dunia berapa kali lipat ya perbandingannya? Ada satu sumber yang bilang, satu kali hembusan paling kecil api neraka aja udah bisa bikin bumi hangus terbakar tanpa sisa, gimana kalo lo yang dibakar pake api itu? Nggak usah jauh-jauh di neraka deh. Di padang mahsyar aja, yang ada sembilan matahari udah gitu jaraknya sejengkal pula, berapa kali lipat ya sama gerahnya di dunia yang cuma ada satu matahari udah gitu jaraknya berjuta-juta kilometer? Semoga lo nanti nggak keselek waktu sarapan terus epiglotis lo ketutup dan lo langsung meninggal.

7. SEMUANYA KAN BUTUH PROSES DAN WAKTU YANG LAMA!

Khusus untuk jawaban dari alesan yang satu ini, udah selalu gw cantumin di setiap akhir paragrap di artikel ini. SEMOGA LO MASIH PANJANG UMUR DAN MASIH SEMPET BERTOBAT SAMA ALLAH, TERUS PAKE JILBAB. Umur seseorang siapa yang tau woy. Pas lo tidur, pas lo makan, pas lo berangkat ke kampus, pas lo naik tangga buat kuliah, pas lo buang air, pas lo lagi BBMan dan FBan, SIAPA YANG BISA NGEJAMIN LO NGGAK BAKAL MATI. 1 jam, 2 jam, 3 jam, atau mungkin setengah jam malah sisa umur lo, siapa yang tau? Masih mau nunggu proses dulu yang sama sekali nggak beralasan dan nggak ilmiah! Lagi-lagi, semua ini terserah lo. Contohnya aja, kayak si Usain Bolt, si pelari handal itu. Dia nggak bakal menangin tuh olimpiade kalo nggak ada LANGKAH PERTAMA! Kapan lo mau berubah kalo nggak ada langkah pertama dari diri lo sendiri? Semoga pertemuan lo dengan malaikat izroil masih panjang.

PESAN TERAKHIR

Untuk seluruh teman-temanku tersayang, cepatlah sadar dan bertobat. Gw berusaha mengingatkan. Maaf sebelumnya kalo terlalu plak-plok dan kasar kata-katanya. Kalo lo-lo semua pada nggak suka, silahkan omelin gw sesuka hati lo. Gw siap nerima dan mendengarkan asalkan kalian semua pada pake jilbab. Mungkin bahasa yang gw pake nggak sejago Khalil Gibran yang bisa bikin sampe nangis-nangis pas baca tulisannya. Gw juga nggak sekreatif Archimedes waktu nemuin Hukum Archimedes itu. Gw juga nggak sepinter Plato yang pemikirannya terus dipake sampe sekarang. Dan gw juga nggak sealim Bilal bin Rabbah yang bakiaknya aja udah kedengeran suaranya di surga. Gw ini ya Amrul, orang yang nggak tau apa-apa, sok tau, sok alim, dan sok pinter.

Gw ingetin lagi ya, hidup di dunia itu NGGAK LEBIH DARI 2% dari total kehidupan lo! Tapi dengan 2% itulah lo menentukan nasib seluruh kehidupan lo, lo bahagia (di surga) atau lo sengsara (di neraka). Lo mau kehidupan lo yang masih sangat-sangat panjang bahkan bakal kekal nanti pas di akherat ancur semua gara-gara kehidupan lo di dunia yang cuma 2% bahkan kurang malah? Sia-sia men 98% hidup lo yang lain. Makanya mulai sekarang, berhentilah hanya memikirkan dunia, dunia, dan dunia. Berhentilah hanya bersenang-senang, jalan-jalan, shoping, nongkrong, kurangin lah kegiatan lo ini. Hadistnya tuh, Bekerjalah kamu seakan-akan kamu hidup selamanya di dunia, tapi Beribadahlah kamu seakan-akan kamu mati besok! Berhentilah berbuat dosa, ya dengan make jilbab ini salah satu caranya.

Sekali lagi, kalo nggak suka silahkan protes dan omelin gw. Buat yang udah pake jilbab tapi belum panjang dan pake rok, terus berusahalah dan tetap istiqomah. Tolong di share dong pengalamannya buat temen-temennya yang lain yang belom pake jilbab. Sekali lagi maaf sebesar-besarnya. Semoga umur kita masih panjang dan masih sempet buat bertobat. Jangan sampe nunggu suatu hal terjadi dulu baru lo sadar dan bertobat. Penyesalan adanya selalu belakangan woy! Jadi, tunggu apalagi? Lagi-lagi, semua itu TERSERAH LO, gw nggak mau ikut campur lebih jauh lagi. Tugas gw cuma mengingatkan, SAMA SEKALI NGGAK MEMAKSA.

CATATAN PRIBADI UTUH WIBOWO:
Semoga para ukhti diberikan kelapangan untuk memakai jilbab, diiringi dengan keikhlasan hati.

SUDIKAH ANDA MELIHAT TEMAN, SAHABAT, SAUDARA, KELUARGA, DAN MUSLIMAH LAINNYA TERMASUK GOLONGAN AHLI NERAKA? OLEH SEBAB ITU, BAGI YANG SUDAH BERJILBAB: TERANGKAN & SAMPAIKANLAH KEPADA SEMUA WANITA MUSLIMAH LAINNYA AGAR KITA SEMUA TERMASUK GOLONGAN AHLI SURGA!

Bagi siapapun yang membaca note ini:
“MOHON & WAJIB DISHARE SERTA SAMPAIKAN KEPADA SELURUH WANITA MUSLIMAH. KABARKANLAH BERITA INI KEPADA MEREKA SEMUA.”

Disadur dari: http://amrul12.blogspot.com/2009/10/harus-nunggu-apa-lagi-sih-buat-pake.html
copas dari notes mas Utuh Wibowo,,

Senin, 01 November 2010

tantang diri

Aku mungkin bukanlah pelangi...

Yang mampu memberi keindahan selepas hujan...

Pun aku tak secantik bidadari yang sanggup mempesona setiap lelaki......

Dan memang bukan itu yg kuingini..

Tapi diri ini hanya berusaha untuk memberi warna yang berarti...

Tak hanya sekedar berbeda tapi juga bermakna...

Meski ku sadari...

Diri tak pernah terlepas dari salah ucap, tindak dan pemikiran...

Walau terkadang diam secara lisan...

Tapi hati dan akal tetap merasa dan berandai...

Hingga kadang terlupa dengan batasan...

Dan jatuh pada praduga dan prasangka....

Maafkan diri jika kadang berlebihan dalam merasa...

Atau terlewat dari batas ketika menduga...

Sungguh...terkadang menyadari setelahnya...

Hingga hanya sesal yang mampu dirasa..

Tapi tiada merubah apa-apa...

(Coretan di kala sedikit jenuh dengan rutinitas...Duh, Allah...ampunkan diri jika masih kurang bersyukur...)

CATATAN TENTANG PATAH HATI

RKI

Ini hanya sebuah catatan, ehm… catatan patah hati !! jika mendengar kata itu pasti yang terlintas dibenak saya dan pasti kita semua adalah tentang cinta yang kandas, tentang cinta yang putus sampai disini saja, tentang perpisahan, tentang airmata yang berlinang, tentang perihnya hati seperti tersobek sobek, berdarah darah, teriris iris, dan semua yang menyebabkan dunia serasa mengalami kiamat kubro, kata nya “lebih baik sakit gigi daripada sakit hati” hahahha apa iya sih patah hati seperih itu lukanya *tanya aja sama diri lo sendiri De* untuk yang kesekian kalinya hati nurani saya menjerit kejepit.

Hati sanubari saya kadang berputar putar menari nari mencari jawaban kenapa sih cinta yang putus itu diberi judul patah hati, apa tidak ada istilah lain yang lebih indah gitu, misalnya “reinkarnasi cinta” atau “metamorposis hati” atau “kepompong basi” hahaha… pokoknya jangan pake istilah hati yang patah lah, padahal kan sebenarnya gak separah itu bukan? tapi sudahlah, toh apapun istilahnya tetap saja putus kan? jadi gak penting lagi istilah yang penting adalah bagaimana ketika cinta itu kandas, ketika cinta itu tak lagi tersambung, ketika cinta itu tidak lagi mau menjadi milik saya, dan ketika si dia tak mau lagi menjadi tempat penitipan hati saya

Jika begini keadaannya maka patah hati sama dengan atau identik dengan airmata, apa iya? gak juga, patah hati itu identik dengan hikmah, coba lihat catatan saya dibawah ini:

Ah seharusnya saya bersyukur masih diberi rasa patah ini oleh ALLAH, masih bisa menangis, itu artinya saya masih punya hati kan? bukan hanya sekedar hati, tapi hati yang sensitive,yang lembut danyang mampu bahagia dan luka, dan airmata yang mengalir ini bisa membersihkan kelopak mata saya yang kusam menjadi bening kembali karena airmata yang berlinang membawa semua kotoran dimata sehingga bening kembali kelopak mata belo milik saya bayangkan kalo kita gak nangis sebulan, apa gak perih tuh mata, menagislah karena mencintai ALLAH pada saat kita sendiri… airmata ini lebih bernilai pahala daripada nangisin si dia, orang yang ditangisin gak tahu koq kita nangis.

Maka nikmat yang mana lagikah yang sanggup saya pungkiri, bahkan didalam air yang berlinang melalui mata ini, ALLAH menitipkan kasih sayangnya.

Kemudian saya mulai berpikir mungkin ada lagi nikmat ALLAH di balik kata patah hati ini, coba bayangkan, pada saat jatuh cinta kemarin mendengar suara telephon si dia lebih indah ditelinga saya dari suara adzan, sms mesra dari sang pujaan hati lebih sering saya baca baca dan berulang ulang agar lebih mengerti artinya dan lebih bergetar mencintainya, lalu seberapa sering saya membaca ulang sms sms dan surat cinta, email dari si dia daripada saya membaca surat cinta dari ALLAH yang tertuang lewat AlQuran? ah sungguh cara mencintai yang salah kaprah.

Dan kini setelah tak ada lagi sms darinya, tak ada lagi suara indahnya, hikmah mulai terlihat bahwa dibalik hati yang teriris iris berdarah darah ini ALLAH hendak mengembalikan saya kepada cintanya ALLAH, apa ada cinta yang lebih indah dari cinta sang pemilik napas ini? gak ada kan, maka nikmat ALLAH yang mana lagikah yang sanggup saya pungkiri? dibalik patah hati ini ALLAH menyelamatkan saya dari cinta yang salah, sahabat saya bilang “cinta itu berhala jika salah menafsirkan, kita menyembah dan memuja cinta melebihi menyembah dan memuji ALLAH” nauzubillahimindzalik, cinta gak salah sih mungkin hanya tidak tepat ketika saya lebih mencintai sang pujaan hati daripada mencintai ALLAH.

Ketika saya kehilangan si dia, setiap kali saya ingat dia, saya mulai gelisah, keluar keringat dingin, bengong mikirin langit kenapa warnanya biru, padahal sudah dari sananya emang biru warnanya, merasa bahwa hanya saya didunia ini yang hatinya patah, maka saya ingat ucapan guru mengaji saya “De, hanya dengan mengingat ALLAH hati menjadi tenang” maka yang saya lakukan kemudian adalah membeli tasbih yang digital agar saya bisa tetap dzikir dimanapun dan kapanpun, jika belum tenang juga saya membaca AlQuran sehingga selesai patah hati, khatam saya membaca AlQuran, ah sungguh dari patah hati ini ALLAH mengembalikan saya kepadanya, maka nikmat ALLAH yang mana lagikah yang sanggup saya pungkiri. Ditengah patahnya hati, saya khatam Quran dan berdzikir lebih banyak lagi, sehingga qualitas keimanan saya otomatis meningkat

Ingatlah bahwa ALLAH maha membolak balikan hati dan keadaan, jika hari ini ALLAH masih menitipkan cinta maka janganlah menjadikan cinta itu berhala dengan memujanya seolah olah dunia ini milik berdua, jumlah sms jadi lebih banyak dari jumlah rakaat shalat, jumlah pulsa telephon jadi lebih banyak dari rupiah yang kita sedekahkan, duduk berduaan ditempat sepi jadi lebih indah dihati daripada duduk tafakur diatas sajadah dan bermesraan dengan ALLAH dan jika ALLAH membolak balikan hati saya dan sidia dari cinta menjadi tak cinta maka ganti kata patah hati dengan syukur hati karena ALLAH lebih mencintai saya dari pada si dia, terbukti ALLAH mengambil saya untuk dikembalikan kedalam haribaan, limpahan kasih sayang dari kekasih hati yang baru dan selamanya yaitu ALLAH. Siapa sih yang gak mau jadi kekasih ALLAH, tenang, damai, indah, cukup rasanya hidup ini

Saya + ALLAH = Cukup.

ah sungguh nikmat ALLAH yang mana lagikah yang sanggup saya ingkari, bahkan hikmah begitu banyak ketika saya melihat kembali catatan dari gempa akibat patahan bumi, eh gempa dari patahan hati yang kemarin bukan menolak syurga dunia sebelum syurganya ALLAH, tapi ketika saya mencintai Manusia melebihi cinta kepada ALLAH, maka tunggulah hingga ALLAH menegur, takut kan? makanya, jangan keterlaluan lah.

Cinta karena ALLAH ﷲ

Cinta itu tumbuh secara tak terduga. Terkadang kau berpikir bahwa kau LEBIH BAIK mencintai orang tersebut. Namun ketika HATImu menolaknya kau tak akan mampu berbuat apa-apa. Biarlah perlahan-lahan hatimu, bersama dengan masa yang akan menghapusnya dari pikiranmu.Namun ketika HATImu membenarkan kau justru akan dibuat kebingungan karenanya. Kau justru akan berpikir ulang sebelum kau benar-benar yakin bahwa dialah cintamu yg sebenarnya.Cinta karena Allah adalah ketika kau mengerti, tak hanya kelebihan dari orang itu yang kau lihat, namun juga MEMAHAMI dan MENERIMA kekurangan-kekurangan yang dimilikinya. Sungguh pun kau baru boleh mengatakan bahwa "aku mencintainya" setelah kau benar-benar mengenalnya dgn sebenar-benarnya, yaitu baik dan buruknya.

Cinta itu adalah ketika timbul perasaan aneh disekujur tubuhmu baik ketika kau melihatnya, mendengarnya, ataupun ketika kau merasakan kehadirannya di dekatnya. Adakalanya kau selalu ingin dekat dengannya, namun yakinlah, bahwa jarak yang jauh terkadang justru mampu mendekatkan hati kalian. Dan juga sebaliknya, kedekatan tanpa ikatan pernikahan seringkali merenggangkan hati kalian.

Cinta karena Allah itu tidak akan pernah sebatas pada penampilan dan kecantikan. Adakalanya kau akan lebih mencintai sebongkah arang hitam daripada sebutir intan yang berkilauan. Karena sesungguhnya kau sadar bahwa kau membutuhkan sebuah kehangatan yang mampu mengusir rasa dingin dari jiwamu. Lebih daripada sekedar keindahan yang ternyata membuatmu beku kedinginan.

Cinta karena Allah itu TIDAK akan tumbuh dari kecantikan seseorang. Namun KECANTIKAN seseorang justru akan tampak ketika kau mencintainya. Adalah bagaimana kau bisa mencintainya karena akhlak dan agamanya, bukan pada rupa, harta, ataupun nasabnya. karena dengan inilah kau bisa menepis kefakiran, kehinaan, ketidak bahagiaaan, dan kemudian menggantinya dengan kemuliaan yang diridhoi oleh Allah SWT.

Cinta karena Allah akan membuatmu merasa tidak perlu memiliki meskipun dalam hatimu kau sangat ingin. Adalah bagaimana kau bisa ikhlas ketika dia ternyata lebih mencintai orang lain dan bahkan kau pun bisa berdoa agar mereka bisa berbahagia.

Cinta karena Allah tidak akan menggiringmu pada jurang kemaksiatan. Ketika kau melihat dia dan mencintainya, hal itu akan membuatmu semakin berbenah diri, kau menjadi mampu melihat kekurangan-kekurangan dirimu untuk kemudian memperbaikinya.


Cinta Karena Allah tidak akan membuatmu berpikir sempit, justru kau akan berpikir lebih jauh ke depan, lebih matang, lebih dewasa, dan ke arah yang lebih serius…!! Kau tidak akan berpikir dan membayangkan apabila kalian sudah pacaran, namun kau sudah berpikir ke arah pernikahan. Karena kau sadar bahwa ia jauh lebih kokoh, suci, berarti dan bermakna di hadapan Allah daripada sekedar pacaran. Cinta karena Allah terkadang tak tumbuh dengan sendirinya. Kita seperti layaknya diberi biji untuk ditanam. Lalu ia tergantung pada bagaimana kita merawatnya. Jika kita baik, maka baik pulalah perasaan itu, dan juga sebaliknya. Terkadang pula bisa jadi ia tumbuh dengan sendirinya. Ada saat dimana kau terkadang ingin membunuh saja perasaan tersebut namun entah mengapa kau tak berdaya. Karena sebenarnya bukanlah kita yang menumbuhkan perasaan cinta tersebut, namun Rabb yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang lah yang berkehendak atas segala perasaan itu.

Cinta karena Allah Bukanlah tentang bagaimana kalian saling memandang, namun bagaimana tentang kalian melihat ke arah yang sama, dan berjalan ke arah yang sama. Kalian sadar bahwa kalian tidak akan mampu menghadapi perjalanan tersebut sendirian melainkan kau butuh seseorang untuk berjalan disisimu, yang saling membantu, saling meringankan, dan saling mengarahkan dalam perjalanan menggapai Ridha-Nya

Cinta karena Allah tidaklah selalu membutuhkan beragam kesamaan diantara kalian. Namun yang terpenting adalah kesamaan prinsip dan tujuan, yaitu menggapai ridha Allah SWT. dalam dirimu kau pun ingin agar kau merasa layak untuk mencintai dan dicintai olehnya.

Segala puji hanya bagiMu Ya Rabb Sang penguasa tidak ada yang luput dari pengetahuanMu..tidak akan habis air lautan atau bhkan lebih dari itu untuk menuliskan kalam Mu ..selalu berusaha untuk dapat memahami bahwa tidak ada yang sia-sia atas yang Engkau tentukan dan berprasangka yang terbaik untuk semuanya.Engkau Yang Maha Kuasa atas segalanya dan berkehendak tidak ada yang tidak mungkin...

Ibu,Saatku terbangun kulihat kau telah duduk diatas sajadahmu♥

Berdialog dengan khusu’ di tengah malam yang syahdu.♥

Menceritakan aku serta adik, kakak dan juga suamimu kepada Rabb-mu♥

Meminta agar kami diberikan yang terbaik dalam hidup yang penuh nafsu♥

Ibu,Pagi buta kau telah memasak untukku♥

Menyiapkan sarapan dan bekal untuk kuliahku♥

Menyiapkan sarapan untuk anak serta suamimu♥

Meskipun kulihat wajahmu letih namun kau tak pernah mengeluh♥

Ibu,Saat rezeki datang kau tak segan-segan memberikannya padaku♥

Mencukupi semua kebutuhanku ♥

Memanjakan aku dengan barang-barang yang terbaik♥

Meskipun terkadang kulihat didompetmu tak cukup banyak yang tedapat♥

Ibu,Saat kau sakit kau tak pernah mengeluh padaku♥

Kau hanya akan tidur berpura-pura tak terjadi apa-apa♥

Saat kuraba keningmu suhumu sangat panas♥

Tapi kau bilang tak apa-apa♥

Ibu,Saat aku sedang bermasalah♥

Kau sungguh tahu keadaanku

Kau mencoba menghiburku♥

Memberikan nasihat-nasihat yang syahdu♥

Ibu,Mungkin kah aku bisa sepertimu♥

Mungkin kah aku bisa memanjakan anak serta suamiku kelak seperti kau memanjakan kami♥

Ibu,Kehadiranmu telah menggugah relung hatiku♥

Untuk menjadi wanita tangguh♥

Berjuang diatas negeri yang rapuh♥

Akan kucoba menjadi seperti dirimu Ibu♥

Untuk keluargaku dan masa depanku♥

Tears of fear of retaliation to add science today is more expensive than the world.

TWO sides eyes may weep, but the heart is still blessing of His provision. Such a sad state of the believers. Laughter and tears, joy and passion, pleasure and exams are all normal life.

Someone was not possible only through a single episode in his life, sad and cry forever. All will come and go and go, nothing is eternal in this world.

The believer is above the limit of mid, no exaggeration express feelings that flare up in the liver. This is called as a servant of the ascetic life. Where to get delicious, not too happy, and if attacked calamity nor too sad. All returned to the provisions of God alone.

Crying is a normal expression of feelings in human beings. Usually people cry for a certain reason. Perhaps mourning has returned to God someone they loved. Due to an agonizing longing to someone dear.

Likewise, people will cry when in pain, do not think the pain of injured or sick feeling in his body . People will cry if the lost treasure, tortured and oppressed, expelled, or personal insulted and humiliated in public.

According to al-Imam Ibn al-Qayyim al-Jauziyyah, weeping may translated into 10 types follow different goals and objectives. Tears of love, fear, joy, anxiety, love and longing, sadness, helplessness, hypocrisy, the messengers and the cries went along.

One special cries to Allah bestowed His servants. These cries are not weaken the spirit, even he could turn the soul long dead. He did not bring the despair and pain, even tears are like waves evoke a sense of optimism, vibrant and highly respected.

Cries that bring a promise to live more meaningful and he is capable of opening a careful eye gaze dreamy nature further. Nature supernatural does not appear in the eyes of coarse, only the faithful heart can feel the truth. The crying was conferred upon the Prophet and Apostles, martyrs and pious people. They are entitled to the protection of Allah on the day that no protection, in addition to his protection.

Crying is not supposed to show a person is weak even to cry for fear of God should raise the spirit of a servant to sacrifice everything owned by his Lord.

Is not martyrs shed their blood for God's glory Verse, let us begin with shed tears because of God, that's capable of because the price of a single tear that repentance is more expensive than the world and everything in it.


Busyness satisfy lust too disturbing absorption liver. Eventually it becomes a habit negligence, for those who are used to finally not be a mortification followed. The longer he was getting drowned negligence. That we need God's help because only God with power saving people than crime itself.

============================================================


Air mata takut hari pembalasan untuk tambah ilmu lebih mahal daripada isi dunia

DUA belah mata boleh menangis, tetapi hati tetap ridho atas ketentuan-Nya. Demikianlah keadaan orang Mukmin yang bersedih. Tawa dan tangis, gembira dan sengsara, nikmat dan ujian semuanya adalah lumrah kehidupan.

Seseorang itu tidak mungkin hanya melalui satu episode dalam kehidupannya, sedih dan menangis untuk selama-lamanya. Semua akan datang dan pergi silih berganti, tiada yang kekal di dunia ini.

Orang beriman berada di atas batas pertengahan, tidak berlebih-lebihan mengungkapkan perasaan yang bergejolak di hati. Inilah yang disebut sebagai jiwa hamba yang zuhud. Apabila mendapat nikmat, tidak terlalu gembira dan jika diserang musibah tidak pula terlalu bersedih. Semua dikembalikan kepada ketentuan Allah semata-mata.

Menangis adalah suatu ungkapan perasaan normal pada diri manusia. Biasanya manusia menangis atas sebab tertentu. Mungkin berduka karena sudah kembali kepada Allah seseorang yang mereka kasihi. Karena rindu yang menyiksa kepada orang disayangi.

Begitu juga orang akan menangis apabila menahan sakit, tidak kira sakit karena dilukai perasaannya ataupun sakit pada zahir tubuh badannya. Orang akan menangis apabila kehilangan harta, disiksa dan dizalimi, diusir atau dihina pribadinya dan dipermalukan di khalayak ramai.

Menurut al-Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyyah, tangisan boleh dijabarkan menjadi 10 jenis mengikut berbagai maksud dan tujuan. Tangisan kasih sayang, ketakutan, gembira, kegundahan, cinta dan rindu, kesedihan, tidak berdaya, kemunafikan, orang suruhan dan tangisan ikut-ikutan.

Satu tangisan yang istimewa dianugerahkan Allah SWT kepada hamba-Nya. Tangisan ini tidak bersifat melemahkan semangat, bahkan ia boleh menghidupkan jiwa yang sudah lama mati. Ia tidak mendatangkan rasa putus asa dan kesakitan, bahkan air mata ibarat gelombang membangkitkan rasa optimis, dan azam bergelora.

Tangisan itu membawa satu janji untuk hidup lebih berarti dan ia mampu menbuka pandangan mata hati menerawang alam lebih jauh lagi. Alam ghaib tidak nampak di mata kasar, hanya hati yang beriman boleh merasakan kebenarannya. Tangisan itu dianugerahkan kepada Nabi dan Rasul, syuhada dan orang sholeh. Mereka berhak mendapat perlindungan Allah pada hari yang tiada perlindungan, selain perlindungan-Nya.

Menangis tidak semestinya menunjukkan seseorang itu lemah bahkan menangis karena takut kepada Allah boleh membangkitkan semangat seorang hamba untuk mengorbankan segala-galanya yang dimiliki demi Tuhannya.

Bukankah syuhada menumpahkan darahnya karena memuliakan Ayat Allah, biarlah kita mulai dengan meneteskan air mata karena Allah, itu saja yang mampu karena harga setetes air mata taubat itu lebih mahal dari dunia dan segala isinya.

Kesibukan memuaskan nafsu syahwat terlalu mengganggu kekhusyukan hati. Akhirnya kelalaian itu menjadi kebiasaan, bagi yang sudah terbiasa akhirnya bukan menjadi suatu aib sesudahnya. Semakin lama dirinya semakin tenggelam kealpaan. Bahwa kita perlukan pertolongan Allah karena hanya Allah yang berkuasa menyelamatkan manusia daripada kejahatan dirinya sendiri.

CINTAKU DALAM HENING

Mencintai seseorang bukan hal yang mudah. Bagi sebagian orang, termasuk saya tentunya, mencintai orang merupakan proses yang panjang dan melelahkan...

Lelah ketika kita dihadapkan pada suatu keadaan yang tidak seimbang antara akal sehat dan nurani.

Lelah ketika kita harus menuruti akal sehat untuk berlaku normal meski semuanya menjadi abnormal.

Lelah ketika mata menjadi buta akibat dari perasaan yang membius tanpa ampun.

Lelah ketika imaginasi menjadi liar oleh khayalan yang terlalu tinggi.

Lelah ketika pikiran menjadi galau oleh harapan yang tidak pasti.

Lelah untuk mencari suatu alasan yang tepat untuk sekedar melempar sesimpul senyum atau sebuah sapaan "apa kabar…"

Lelah untuk secuil kesempatan akan sebuah moment kebersamaan.

Lelah untuk menahan keinginan untuk melihatnya..

Lelah untuk mencari secuil kesempatan menyentuh atau membauinya.

Lelah dan lelah dan lelah..

Hanya sebuah sikap diam dan keheningan yang lebih saya pilih..

Diam menunggu sang waktu memberi sebuah moment.

Diam untuk mencatat segala yang terjadi.

Diam untuk memberi kesempatan otak kembali dalam keadaan normal.

Diam untuk mencari sebuah jalan keluar yang mustahil.

Diam untuk berkaca pada diri sendiri dan bertanya "apakah aku cukup pantas?"

Diam untuk menimbang sebuah konsekuensi dari rasa yang harus dipendam.

Diam dan dalam diam kadang semuanya tetap menjadi tak terarah..

Dan dalam diam itu pula, saya menjadi gila karena sebuah rasa dan pesona tetap mengalir..

Sayangnya, dalam keheningan dan diam yang saya rasakan,

lebih banyak rasa galau daripada sebuah usaha untuk mengembalikan pola pikir yang lebih logis.

Galau ketika mata terus meronta untuk sebuah sekelibat pandangan.

Galau ketika mulut harus terkatup rapat meski sebuah kesempatan sedikit terbuka.

Galau ketika mencintai menjadi sebuah pilihan yang menyakitkan

Galau ketika mencintai hanya akan menambah beban hidup

Galau ketika menyadari bahwa segalanya tidak akan pernah terjadi

Galau ketika tanpa disadari harapan terlanjur membumbung tinggi

Galau ketika semua bahasa tubuh seperti digerakan untuk bertindak bodoh.

Apakah mencintai seseorang senantiasa membuat orang bodoh? Tentu tidak.

Namun itu pula yang saya rasakan selama hampir lebih dari sepekan.

alam kelelahan, diam dan kegalauan yang saya rasakan selama ini, ada rasa syukur atas berkat dari Sang Hidup atas apa yang saya alami.

Syukur ketika rasa pahit menjadi bagian dari mencintai seseorang.

Syukur ketika berhasil memendam semua rasa untuk tetap berada pada zona diam.

Syukur untuk sebuah pikiran abnormal namun tetap bertingkah normal

Syukur ketika rasa galau merajalela tak terbendung.

Syukur ketika rasa perih tak terhingga datang menyapa.

Syukur karena tak ditemukannya sebuah nyali untuk mengatakan "Aku mencintaimu"

Syukur ketika perasaan hancur lebur menjadi bagian dari mencintai.

Syukur ketika harus menyembunyikan rasa sakit dan cemburu dalam sebaris ucapan "aku baik – baik saja"

Syukur atas rahmat hari yang berantakan akibat rasa pedih yang teramat dalam.

Akhirnya, bagi saya, keputusan untuk mencintai melalui sebaris doa menjadi pilihan yang paling pantas.

Setidaknya, mencintai secara tulus melalui doa, dalam tradisi agama yang saya anut, akan menjadi lebih bermakna,

karena saya diteguhkan dus menjadi berkat atas segala rasa perih yang senantiasa ada didalam diri.

Dalam doa, akhirnya, semuanya kita kembalikan kepada Sang Hidup..

Bahwa terkadang akal dan perasaan campur aduk tak tentu arah.

Bahwa saya juga bukan manusia super..

Bahwa saya juga tidak bisa berlaku pintar sepanjang waktu, setiap hari.

Bahwa saya juga punya kebodohan yang kadang susah untuk diterima akal sehat.

Bahwa dengan segala kekurangan yang ada, saya berani mencintai..

Bahwa saya bersedia membayar harga dari mencintai seseorang..

Bahwa saya bersedia menanggung rasa sakit yang luar biasa..

Bahwa saya mampu untuk tetap hidup meski rasa perih terus menjalar..

Bahwa saya masih memiliki rasa takut akan kehilangan dalam hidup..

Dan hari ini, dari semua pembelajaran yang telah saya terima,

Berkembang menjadi sebuah bentuk KEPASRAHAN.

Sebuah Zona yang terbentuk karena saya merasa tidak berdaya.

Dimana saya merasa tidak memiliki kemampuan untuk membuat segalanya menjadi mungkin.

Dimana saya tidak berani untuk membangun sebuah harapan

Dimana saya tidak berani untuk mengataka

"Aku mencintaimu, mari kita pastikan segalanya, dan semuanya, hanya untuk kita berdua saja"

Dan ini adalah pilihan terakhir yang saya miliki,

Mencintai dalam kepasrahan, tanpa berharap dan tanpa meminta.

Meski sangat susah dan hampir mustahil bagi saya untuk tidak mengingatnya.

Semoga saya bisa.

Dan hingga hari ini, saya masih mencintainya

Saya sadar hal itu akan memberi rasa perih yg teramat dalam

Karena bagi saya, lebih susah untuk tidak mencintainya.

Dalam perjalanan yang melelahkan, dalam diam dan keheningan

Dan tentunya dalam sebuah KEPASRAHAN yang teramat dalam.

Dari saya yang akan selalu mencintaimu dalam diam

RKI